KEUNTUNGANDAN KELEMAHAN WARALABA. January 10, 2020 Codeshop Marketing 0 Comments bisnis, franchise, pengusaha, sukses, tips sukses, waralaba. Setelah kita menegtahui seluk beluk tentang waralaba, sekarang sobat bisnis Codeshop akan kami bawa untuk menganalisa keuntungan dan kelemahan konsep bisnis waralaba ini.
57 yang baik dan memuaskan tetapi juga memperhatikan tempat parkir yang baik pula. b. Harga yang tepat. Bisnis ritel biasanya menjual produk-produk yang standar untuk kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat bisa mengontrol harga dengan baik. Jika toko menetapkan harga tinggi, konsumen akan berpindah ke toko yang lainnya. c. Suasana toko atmosfer toko. Toko bisa menstimuli panca indera pengunjungnya dengan baik sehingga konsumen bersedia melakukan transaksi. Atmosfer toko yang tepat bisa mendorong konsumen untuk datang dan berlama-lama di dalam toko. H. Proses Keputusan Pembelian 1. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Amstrong 2003227, keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Sedangkan menurut Morrisan 2010111 keputusan pembelian adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli, namun 58 keputusan pembelian adalah tidak sama dengan pembelian yang sebenarnya actual purchase. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah suatu tindakan nyata yang dilakukan oleh konsumen dengan melakukan serangkaian proses untuk mendapatkan dan mempergunakan suatu produk yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. 2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller 2012166 perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam pembelian. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang dilakukan konsumen, tahap tersebut antara lain pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Gambar Proses Pengambilan Keputusan Sumber Kotler dan Keller2012166 59 Menurut Kotler dan Keller 2012184 sebuah keputusan pembelian konsumen terjadi dengan melewati proses dari keputusan pembelian. a. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi dan belum terpuaskan. Dari tahap ini proses pembelian itu mulai dilakukan. b. Pencarian Informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa yang ia butuhkan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif maupun pasif. Menurut Kotler dan Keller 2012189, sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu 1 Sumber pribadi, yang meliputi keluarga, teman, tetangga dan kenalan. 2 Sumber komersial, yang meliputi iklan, tenaga penjual, pedagang perantara dan pengemasan. 3 Sumber umum, yang meliputi media massa dan organisasi ranting konsumen.
Kelebihandan kekurangan usaha ritel, antara lain sebagai berikut. 1. Kelebihan Usaha Ritel Kelebihan usaha ritel, antara lain : a. Modal yang diperlukan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh cukup besar. b. Umumnya lokasi usaha ritel strategis.
Usaha ritel memiliki kelebihan dan kekurangannya dalam kegiatannya. Kelebihan dan kekurangan usaha ritel, antara lain sebagai berikut. 1. Kelebihan Usaha Ritel a. Modal yang diperlukan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh cukup besar. b. Umumnya lokasi usaha ritel strategis. Mereka mendekatkan tempat wisata dengan tepat berkumpul konsumen, seperti didekat pemukiman penduduk, terminal bis, atau kantor-kantor. c. Hubungan antara peritel dengan pelanggan cukup dekat, karena adanya komunikasi dua arah antara pelanggan dengan peritel. d. sejumlah kecil pedagang menerapkan strategi pemasaran baru yang mencakupi penambahan variasi pada barang dagangan,memberikan pelayanan yang prima, mempertahankan mutu barang, mengantarkan barang langsung ke rumah konsumen, memberikan potongan harga, dan bahkan mencocokan dengan harga-harga supermarket. 2. Kekurangan Usaha Ritel Kebanyakan pedagang di pasar tradisional tidak memiliki akses terhadap kredit atau tidak mengajukan kredit. Mereka membayar pemasok secara tunai dan dengan demikian memikul sendiri semua risikonya, termasuk risiko tidak dapat menjual sebelum masa berlaku barang tersebut habis. Mereka umumnya mengandalkan sikap sopan-santun untuk menarik dan mempertahankan pelanggannya alih-laih menggunakan strategi bisnis yang lebih terpercaya. Dua saingan utamanya adalah pedagang lain, baik yang ada di dalam bangunan pasar maupun di luar. Mengingat bahwa mayoritas pelanggannya bukanlah rumah tangga, maka mereka menggantungkan harapan terutama pada beberapa pelanggan setia daripada pada basis pelanggan dalam jumlah besar. Keahlian dalam mengelola toko ritel berskala kecil kurang diperhatikan oleh peritel. Usaha ritel berskala kecil terkadang dianggap hanyalah sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu luang, sehingga peritel kurang memperhatikan aspek pengelolaan usahanya. a. Administrasi pembukuan kurang atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel, sehingga terkadang uang atau modalnya habis tidak terlacak b. Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga ada usaha ritel yang tidak diketahui oleh calon pembeli atau pelanggan. c. Menurunnya jumlah konsumen menjadi faktor utama kelesuan” d. Meningkatnya persaingan dengan pedagang lain dalam pasar, meningkatnya persaingan dengan supermarket, dan meningkatnya harga barang-barang. Lembar Kerja 5 Kerjakan individu Lakukan pengamatan dan carilah sebanyak mungkin informasi tentang kekurangan dan kelebihan binis ritel yang ada disekitarmu, jelaskan dengan alasan mengapa terjadi hal tersebut ? Tulislah dalam lembar dibawah ini ! Nama Kelas G. Rangkuman Kesuksesan kemajuan bisnis ritel di Indonesia terdiri dari a. Lokasi usaha Pemilihan lokasi yang baik adalah faktor penting untuk keberhasilan bisnis ini. Lokasi yang dipilih bukan hanya sekedar yang strategis dan memiliki ukuran yang cukup besar luas namun juga perlu diperhatikan tentang masalah akses yang baik ke berbagai lokasi-lokasi penting lain, suasana yang menyenangkan, lahan parkir yang luas dan aman, mudah dijangkau serta harus lebih unggul dari pesaing. b. Tehnologi canggih Upaya yang ditempuh antara lain dengan menerapkan sistem Efficient Consumer Response ECR yang ditunjang dengan Electronic Data Interchange EDI. c. Harga lebih murah Harga merupakan pertimbangan tertinggi konsumen dalam menentukan pilihan berbelanjanya. d. Kelengkapan produk Kelengkapan produk dan lancarnya pasokan merupakan hal penting untuk mengungguli pesaing. e. Biaya opersional yang rendah, Didukung oleh pemanfaatan teknologi yang optimal. f. Superior atas infomasi mengenai core customer wants g. Produk-produk yang berkualitas dengan harga yang murah dan services Selain itu faktor lain yang menjadi ujung tombak daya tarik pelanggan untuk dating adalah seorang pramuniaga. Pramuniaga yang berkwalitas sangat berpengaruh pada kemajuan sebuah toko, selain ramah mereka juga harus santun, penuh senyuman , hangat serta bersahabatJadi kesimpulannya retail bisa menjual produk ataupun jasa tergantung kebutuhan pasar saat dan Jasa yang kita nikmati saat ini tidak terlepas dari jasa retail, retail membantu produsen/distributor dan konsumen agar setiap kebutuhan akan keduanya dapat terpenuhi. Secara garis besar dunia retail dibagi 4 bagian yaitu, peran dan fungsi retail, strategi retail, merchandising management dan store retail ada proses – proses yang dilakukan oleh beberapa badan usaha sebelum barang tersebut sampai kepada konsumen aktifitas ini dinamakan supply chain. Badan usaha tersebut yaitu Produsen/pabrik-Distributor/ teknis alurnya berjalan secara vertical, namun seiring dengan perkembangan zaman sistem ini mengalami pembaharuan yang lebih modern. konsumen baik untuk kebutuhan keluarga atau untuk keperluan orang berpikir bahwa Alfamart/Indomart merupakan retail yang berbisnis dalam dunia retail sangat menarik karena memerlukan ketelitian. Bahkan ada yang slogan yang berkata “retail is detail”. Slogan ini menandakan bahwa orang yang ingin berkecimpung dalam dunia retail haruslah orang yang mau bekerja keras, kreatif serta detail dalam setiap aktfitasnya. Retail tidak selalu berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari yang biasa dijual di Alfamart/Indomart. Contoh Pizza Hut, McD dan KFC merupakan contoh retail makanan yang sukses. Adapun retail mengcangkup dalam dunia jasa seperti Air Asia, Prudential dan TIKI yang menawarkan retail dalam bentuk jasa. H. Tugas Cobalah kalian amati dan pelajari tentang karakteristik industri ritel yang ada didaerah sebanyak banyaknya karakteristik ritel yang ada disekitarmu dan buatlah laporannya bersama kelompokmu. Petunjuk 1. Cermati dengan seksama penugasan yang diberikan 2. Kerjakan pertanyaan diatas 3. Ketentuan pengetikan adalah a. Ukuran Kertas A4 b. Ukuran huruf Arial 14 pt c. Lembar laporan minimal 7 halaman d. Laporan dijid disertai dengan lampiran dan dokumentasi e. Sistimatika Laporan Judul Laporan Kata Pengantar Daftar Isi Isi Bab Lampiran I. Penilaian Penilaian Diri Silahkan melakukan penilaian diri terhadap pencapaian indikator pada materi Bab tanda ceklis v ya atau tidak apabila kalian merasa sudah memahami materi poin tersebut. Apabila kalian telah merasa melakukan poin penilaian tersebut, tulislah jenis kegiatan yang telah kalian lakukan dalam mencapai tujuan indikator tersebut untuk mengetahui bahwa kalian benar-benar telah memahami materi pada bab ini. Jika kalian belum memahami materi pada bab ini dengan baik, bacalah sumber belajar lain di perpustakaan yang berkaitan dengan materi pada bab ini kemudian buatlah sebuah rangkuman berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. Indikator Tujuan Ya Tidak Menjelaskan aspek dalam bisnis ritel Mengidentifikasi karakteristik dasar ritel Menganalisis peluang bisnis ritel di Indonesia Mengidentifikasi faktor penunjang perkembangan bisnis ritel di Indonesia Mengidentifikasi faktor penghambat perkembangan bisnis ritel di Indonesia J. Uji Kompetensi 1. Apa yang kalian ketahui tentang aspek aspek dalam bisnis ritel , coba jelaskan? 2. Apakah ada faktor pembeda dalam karakteristik dasar ritel modern dan ritel tradisional ? Kemukakan alasanmu ! 3. Bagaimana peluang bisnis ritel didaerahmu, coba analisis menurut pendapatmu ! 4. Apa saja faktor hambatan dalam perkembangan bisnis ritel di Indonesia ? Kegiatan Belajar 2 Kebijakan Bisnis A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari uraian materi ini peserta didik dapat menjelaskan dan mengidentifikasi mengidentifikasi ruang lingkup kebijakan bisnis saat ini dalam rangka menghadapi masyarakat ekonomi Asean. Mengidentifikasi jenis jenis kebijakan bisnis ritel Memilih kebijakan bisnis yang tepat Mengindetifikasi kelemahan dan kelebihan kebijakan bisnis Mengindentifikasi peluang dan tantangan bisnis di era Masyarakat Ekonomi Asean MEA
Contohritel jenis ini ialah Pizza Hut, Mc Donald dan KFC.(Baca juga: keuntungan dan kerugian bisnis franchise) Corporate Chain; Contoh dari bisnis retail ini ialah Matahari Group, Robinson Group, Ramayana Group dan lain sebagainya. Dari namanya kita bisa memahami bahwa ritel jenis ini merupakan ritel yang dimiliki oleh group.
22 retailer, organisasi franchise, konglomerat merchandise, toko rantai koperasi, koperasi sukarela. Menurut Kotler dan Armstrong 2001 ada beberapa tipe dari organisasi–organisasi retailer, diantaranya Tabel Tipe Dari Organisasi–Organisasi Retailer Tipe Deskripsi Contoh Corporate chain Stores 2 atau lebih outlet yang mutlak dimiliki dan dikontrol, pembelian barang dan merchandise terousat, menjual beberapa macam barang yang hampir sama yang berhubungan, rantai perusahaan muncul di setiap jenis retailer. Maranatha records, K24 farmasi, Voluntary chains Pabrik atau produsen mensponsori beberapa retailer bebas untuk melakukan pembelian barang secara besar dan merchandise secara umum Koperasi retailer Beberapa retailer bebas yang bekerja sama untuk melakukan pembelian secara besar dan melakukan upaya upaya untuk promosi. ACE Hardware Organisasi franchise Asosiasi kontrak antara franchiser perusahaan manufaktur, wholesaler, atau organisasi atau perusahaan jasa dan franchisees bisnis-man bebas yang membeli hak dari pencipta dam mengoprasikan satu atau lebih unit yang di franchise kan. McDonald’s, Pizza hut, 7- eleven Konglomerat merchandise Sebuah badan atau lembaga bebas yang mengkombinasikan beberapa diversifikasi lini retailer dan di bawah satu kepemilikan, selama masih dengan integrasi yang sama dari distribusi dan fungsi manajemen yang sama. Sumber Kotler dan Armstrong 2001 Keuntungan Dan Kelemahan Bisnis Ritel Semua jenis bisnis tentunya memiliki keuntungan atau kelemahan. Berikut ini dijabarkan keuntungan dan kelemahan dari bisnis ritel Sopiah dan Syihabudin, 2008 1. Keuntungan bisnis ritel. Beberapa keuntungan bisnis atau usaha ritel adalah sebagai berikut 23 a. Modal yang diperlukan cukup kecil dengan rentabilitas besar. b. Pedagang-pedagang eceran kecil menganggap bahwa pendapatannya dari usaha tersebut merupakan pendapatan tambahan atau kadang-kadang hanya iseng atau mengisi waktu luang. c. Tempat pedagang-pedagang eceran biasanya paling strategis. Mereka biasanya mendekatkan usahanya dengan tempat berkumpul konsumen. d. Hubungan antara pedagang eceran kecil dan konsumen cukup kuat. 2. Kelemahan bisnis ritel. Bisnis ritel memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut a. Kurangnya keahlian. b. Administrasi dalam arti pembukuan kurang bahkan tidak diperhatikan. c. Pedagang kecil tidak mampu mengadakan promosi dengan baik sehingga keberadaannya tidak atau jarang diketahui konsumen. Faktor-Faktor Yang Mendorong Majunya Bisnis Ritel Ada tiga faktor menurut Sopiah dan Syihabudin 2008 yang bisa mendorong bisnis ritel ke arah kemajuan yang signifikan yaitu sebagai berikut 24 1. Lokasi toko. Lokasi toko yang strategis merupakan faktor pendorong yang menjanjikan. Jika manajemen toko mampu memanfaatkan hal ini dengan baik, usaha ritel akan mengalami kemajuan yang berarti. 2. Harga yang tepat. Bisnis ritel biasanya menjual produk-produk yang standar untuk kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat bisa mengontrol harga dengan baik. Jika toko menetapkan harga tinggi, konsumen akan pindah pada toko yang lain. 3. Suasana toko Atmosfer toko. Toko bisa menstimuli panca indera pengunjungnya dengan baik sehingga konsumen bersedia melakukan transaksi. Atmosfer toko yang tepat bisa mendorong konsumen untuk datang dan berlama-lama di dalam toko. Manajemen Strategi Untuk Pemasaran Ritel
PemainKunci Bisnis Ritel Hal yang Harus Diperhatikan untuk Memulainya 1. Tentukan Niche Bisnis Anda 2. Buat Rencana Bisnis 3. Kenali Target Pasar dan Pesaing 4. Membangun Hubungan dengan Inventaris 5. Buat Kebijakan dan Prosedur Toko Online 6. Promosi Bisnis Ritel dengan Tepat 7. Berikan Layanan Pelanggan yang Baik Pemain Kunci Bisnis Ritel
Apa Itu Bisnis Ritel? 4 Keuntungan dan Kerugian Bisnis Ritel. Bisnis ritel adalah jenis bisnis yang menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir. Toko swalayan, pusat perbelanjaan, apotek, dan toko-toko serba ada termasuk dalam kategori bisnis bisnis ritel sangat bervariasi mulai dari supermarket hingga toko pakaian. Ada juga beberapa jenis lain seperti minimarket, hypermarket, department store, outlet store, franchise retail, dan banyak setiap bentuknya ,bisnis ritel memegang peranan penting dalam perekonomian dunia karena memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat serta memberikan lapangan kerja bagi ribuan orang di seluruh pemilik usaha kecil maupun besar yang ingin membuka sebuah bisnis baru atau ekspansi untuk merek mereka sendiri bisa melihat peluang pada bidang ini karena potensi pasar yang luas dan terus demikian meskipun peluangnya menjanjikan namun persaingan dalam industri ini cukup ketat sehingga diperlukan strategi marketing andalan agar tetap bertahan di tengah persaingan sengit tersebut. Jenis-Jenis Bisnis Ritel Bisnis ritel bukan hanya sebatas toko yang menjual barang-barang secara langsung kepada konsumen. Terdapat beberapa jenis bisnis ritel yang dapat dijalankan, dari toko kecil hingga jaringan besar dengan cabang-cabang di seluruh satu jenis bisnis ritel yang paling populer adalah waralaba. Dalam model ini, pemilik merek atau perusahaan akan memberikan izin kepada individu untuk membuka dan mengoperasikan satuan usaha mereka sendiri menggunakan merek dagang milik perusahaan tersebut. Waralaba biasanya membutuhkan investasi awal yang lebih tinggi daripada bisnis ritel lainnya namun memiliki potensi pengembalian modal yang lebih itu, terdapat juga e-commerce sebagai bentuk baru dari bisnis ritel. E-commerce memungkinkan penjual untuk berjualan melalui platform online seperti website atau aplikasi mobile tanpa harus memiliki toko fisik. Bisnis ini menawarkan kemudahan dalam hal biaya operasional dan skala departemen merupakan jenis bisnis ritel lainnya dimana toko tersebut menyediakan berbagai produk dalam kategori tertentu seperti pakaian, elektronik atau kosmetik dalam satu tempat sehingga pembeli tidak perlu berkunjung ke banyak tempat untuk membeli barang-barang adalah franchised retail stores – sebuah usaha besar dengan beberapa lokasi franchise di seluruh dunia, sering kali diterapkan oleh brand-brand internasional populer seperti Starbucks dan McDonald’s. Keuntungan utama dari tipe toko ini yaitu bahwa mereka sudah memiliki nama baik dan sistem manajemen profesional yang teruji. Namun, biaya awalnya dapat sangat ting Bisnis ritel adalah bentuk bisnis yang melibatkan penjualan produk atau jasa langsung kepada konsumen akhir. Ada beberapa jenis bisnis ritel, seperti toko swalayan, minimarket, supermarket hingga warung 4 keuntungan utama dalam menjalankan bisnis ritel. Pertama, pasar yang besar dan potensial untuk ditingkatkan. Kedua, mampu membangun hubungan dekat dengan pelanggan sehingga dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek dan produk kami. Ketiga, memiliki kontrol penuh atas pengaturan harga dan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik perhatian pelanggan lebih banyak lagi. Keempat, membuka peluang kerja baru bagi orang-orang di sekitar mengembangkan bisnis ritel ini juga ada tantangan tersendiri dalam hal persaingan dengan pesaing lain dan perubahan tren konsumen dari waktu ke waktu. Namun jika bisa mengatasinya dengan baik maka akan mendapatkan hasil yang luar jika semua aspek dilakukan dengan benar maka manfaatnya tak hanya dirasakan oleh pemilik bisnis tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal serta memberikan kontribusi pada pertumbuhan negara secara mulailah merencanakan sebuah strategi efektif untuk memulai sebuah usaha ritel Anda! 4 Kerugian Bisnis Ritel Bisnis Ritel bisa sangat menguntungkan, namun ada juga beberapa kerugian yang perlu diperhatikan. Berikut adalah empat kerugian bisnis ritel1. Persaingan yang ketatPersaingan di industri ritel terbilang cukup tinggi, karena banyaknya persaingan dari toko-toko online dan offline lainnya. Toko-toko besar seperti supermarket dapat menawarkan harga lebih murah dengan membeli produk dalam jumlah Biaya sewa tempatSalah satu biaya utama dalam membuka sebuah toko fisik adalah biaya sewa tempat usaha. Terkadang, lokasi strategis memiliki biaya sewa yang cukup mahal sehingga hal ini menjadi beban finansial bagi pemilik usaha Perubahan tren konsumenIndustri ritel selalu berubah-ubah sesuai dengan tren konsumen saat itu. Pemilik bisnis harus mampu mengikuti trend tersebut agar bisa bersaing di pasar dan menjaga pelanggan tetap Risiko kerusakan barang atau pencurianAda risiko bahwa barang dagangan akan rusak atau bahkan dicuri oleh pelanggan maupun karyawan sendiri, terutama untuk produk-produk bernilai tinggi seperti gadget atau meskipun demikian, banyak pemilik bisnis yang masih memilih untuk membuka bisnis ritel karena potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik dan dilakukan pemasaran secara tepat sasaran. Alternatif untuk Bisnis Ritel Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memulai bisnis, tetapi tidak tertarik dengan model bisnis ritel, jangan khawatir karena ada alternatif lain yang dapat satu alternatif adalah bisnis online. Dengan semakin populernya belanja online, banyak konsumen kini lebih menyukai berbelanja secara digital daripada pergi ke toko fisik. Ini memberikan peluang besar bagi pengusaha untuk mengembangkan bisnis online mereka itu, ada juga opsi untuk membuka usaha di bidang jasa. Contohnya seperti salon kecantikan atau layanan pembersihan rumah yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat setempat. Bisnis ini mungkin tidak terlalu populer seperti ritel namun bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil dan jika Anda ingin membuka jenis bisnis lainnya yang masih berkaitan dengan barang-barang fisik, maka Anda bisa mencoba model dropshipping. Dalam model ini, produk akan dikirim langsung dari pabrik atau distributor ke pembeli akhir sehingga pengusaha tidak perlu memiliki stok barang meskipun sistem bisnis ritel cukup populer dan mendominasi pasar tradisional sekarang ini; tetapi bukan berarti menjadi satu-satunya pilihan bagi para calon pengusaha sukses di masa depan. Ada banyak opsi alternative lainnya yang bisa diperhitungkan dalam upaya merintis karier wirausahawanmu! Kesimpulan Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bisnis ritel memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha. Beberapa keuntungan dari bisnis ritel adalah pendapatan yang stabil, mudah untuk menjalin hubungan dengan pelanggan, serta kemampuan untuk menjangkau pasar lokal. Namun, ada juga beberapa kerugian seperti persaingan yang ketat dan biaya operasional yang Anda ingin menghindari risiko tersebut namun tetap ingin berbisnis di industri ini, alternatif lain seperti e-commerce atau dropshipping bisa menjadi pilihan yang baik. Dengan begitu Anda dapat memiliki keuntungan dari bisnis ritel tanpa harus menghadapi kendala-kendala apapun pilihan Anda dalam memulai usaha, pastikan untuk selalu melakukan penelitian grondong terlebih dahulu agar Anda tidak salah langkah dan mendapatkan hasil maksimal dari investasi bisnis Anda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para calon pebisnis ritel! Untuk informasi lainnya Post Views 133
Kelebihandan Kekurangan Usaha Warung Sembako, Usaha Idola UMKM BISNIS DAN KERJA SAMA. BANTUAN. KONTAK KAMI. Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat unit II lantai 6, Jl. Palmerah Barat no. 29-37, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270. 6221 536 99 200; 6221 5360678; kompasiana@
Kebanyakan pedagang di pasar tradisional tidak memiliki akses terhadap kredit atau tidak mengajukan kredit. Mereka membayar pemasok secara tunai dan dengan demikian memikul sendiri semua risikonya, termasuk risiko tidak dapat menjual sebelum masa berlaku barang tersebut habis. Mereka umumnya mengandalkan sikap sopan-santun untuk menarik dan mempertahankan pelanggannya alih-laih menggunakan strategi bisnis yang lebih terpercaya. Dua saingan utamanya adalah pedagang lain, baik yang ada di dalam bangunan pasar maupun di luar. Mengingat bahwa mayoritas pelanggannya bukanlah rumah tangga, maka mereka menggantungkan harapan terutama pada beberapa pelanggan setia daripada pada basis pelanggan dalam jumlah besar. Meskipun hal tersebut dapat menghindarkan mereka dari persaingan yang tajam, kehilangan satu atau dua pelanggan saja bisa menjadi sebuah pukulan yang memberatkan. Kemampuan untuk melakukan tawar-menawar atau memberikan potongan harga untuk pelanggan setia merupakan dua aspek utama yang membuat pasar tradisional unggul atas supermarket. Menurut pakar retail Koestarjono Prodjolalito dalam Tulus TH Tambunan dkk, 2004, permasalahan utama antara retail modern minimarket, supermarket dan hypermarket dan retail tradisional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta adalah lokasi, di mana retail modern dengan kekuatan modalnya yang luar biasa berkembang begitu pesat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi retail tradisional yang sudah lebih dulu berada di lokasi tersebut. Regulasi mengenai pengaturan lokasi bagi retail modern sudah dibuat baik melalui peraturan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Jarak minimum antara retail modern dengan retail tradisional biasanya sudah ditentukan untuk memberi kesempatan bagi pasar-pasar tradisional untuk tetap bisa mendapatkan pembeli dari masyarakat sekitar pasar tersebut. Namun kenyataannya masih banyak ditemukan ritel modern yang didirikan berdekatan atau bahkan bersebelahan dengan ritel tradisional Persaingan antar supplier meskipun bukan merupakan salah satu jenis bisnis ritel, namun dalam lingkungan industri bisnis ritel supplier memiliki relevansi kuat untuk memberi corak dinamika persaingan bisnis ritel. Tulus TH Tambunan dkk 2004 dalam penelitian mengenai persaingan bisnis ritel di Jakarta, menyatakan bahwa persaingan dalam industri retail yang ada di Jakarta dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu persaingan antara retail modern dan tradisional, persaingan antar sesama retail modern, persaingan antar sesama retail tradisional, dan persaingan antar supplier. Menurut pakar retail Koestarjono Prodjolalito dalam Tulus TH Tambunan dkk, 2004, permasalahan utama antara retail modern minimarket, supermarket dan hypermarket dan retail tradisional, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta adalah lokasi, di mana retail modern dengan kekuatan modalnya yang luar biasa berkembang begitu pesat yang lokasinya berdekatan dengan lokasi retail tradisional yang sudah lebih dulu berada di lokasi tersebut. Persaingan antara ritel modern dan ritel tradisional semakin tidak seimbang dengan adanya jam buka ritel modern terutama minimarket yang panjang, bahkan hingga 24 jam penuh. Kelebihan lain ritel modern adalah kondisi yang nyaman, kebersihan yang terjaga, berkesan elit, pelayanan bagus, dan barang-barang yang dijual murah, lengkap, dan berkualitas. Persaingan bisnis ritel berikutnya terjadi antara sesama perusahaan ritel modern baik dalam kategori yang sama maupun yang sifatnya tidak langsung karena dalam kategori yang berbeda. minimarket bisa dilihat dari strategi dan ekspansi yang dilakukan pihak Indomaret, Alfamart, Cirkel K, AM PM. Sementara persaingan di kelas yang lebih besar yakni supermarket Alfa, Hero, Super Indo, Matahari, dan Rench 99 Market juga sangat sengit. Demikian juga, persaingan yang tidak kalah sengit terjadi antara sesama raksasa hypermarket, seperti Carrefour, Giant, dan Makro. Tak jarang terjadi perang harga secara terang-terangan antar mereka. Misalnya melalui iklan di media massa, spanduk, ataupun katalog. Penelitian tersebut mengutip pengamatan Abdullah 2003, menyatakan persaingan antar sesama department store juga cukup sengit, seperti Sogo, Metro, Rimo Matahari, Ramayana, dan Pojok Busana yang terus aktif berekspansi. Bentuk persaingan yang terjadi antara sesama perusahaan ritel modern dalam kategori yang sama, sebagaimana dapat disarikan dari penelitian di atas, adalah dalam hal perebutan segmen pasar, sistem pelayanan, persaingan harga, dan kualitas produk. Sementara persaingan antara sesama perusahaan ritel modern dalam kategori yang berbeda seringkali menjadi tidak relevan karena masing-masing telah menempatkan diri pada segmen pasar yang berbeda. Jakarta Pelaku usaha ritel berancang ancang melebarkan usahanya ke negara lain dan tidak lagi mengandalkan pasar dalam negeri menyusul keluarnya aturan pembatasan pemilikan waralaba. Pengusaha ritel melakukannya sebagai antisipasi pemberlakuan kebijakan-kebijakan baru pemerintah tentang Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68 Tahun 2012 tentang Waralaba untuk Jenis Toko Usaha Modern. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Aprindo Pudjianto mengatakan pelaku usaha ritel nasional khawatir kondisi industri ritel nasional ke depan berubah dengan kemunculan aturan-aturan baru di sektor ritel. Pelaku usaha pun meminta pemerintah mengkaji ulang kembali kebijakan-kebijakan yang dinilai memberatkan pelaku usaha tersebut dikatakan sebagai bukti keberpihakan kepada pelaku usaha ritel yang juga ikut menggerakan perekonomian Indonesia. Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 68 Tahun 2012 tentang Waralaba untuk Jenis Toko Usaha Modern antara lain mengatur soal pembatasan jumlah gerai outlet. Company owned outlet akan dibatasi kurang lebih sekitar 100 sampai 150 outlet. Selain pembatasan, pemerintah akan melakukan penataan kembali penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba STPW, yang mewajibkan pengusaha waralaba untuk mencantumkan logo waralaba dan melakukan usaha sesuai dengan izin usaha yang dimiliki. Kemudian, para pengusaha waralaba juga diwajibkan menggunakan bahan baku dan peralatan serta menjual barang dan atau jasa dalam negeri sebanyak 80%. IGW. Coba perhatikan kasus dibawah ini. Ritel Modern Ditertibkan Aturan Baru Pemerintah Pemerintah baru saja menuntaskan Peraturan Menteri Perdagangan Permendag No 68/M-Dag/Per/10/2012 tentang Waralaba Toko Modern. Sebagai gambaran, Permendag No 68/2012 membatasi kepemilikan gerai waralaba toko modern maksimal sebanyak 150 gerai. Bila berniat ekspansi lebih lanjut, minimal 40% dari jumlah gerai baru wajib diwaralabakan. Aturan Menteri Perdagangan di bawah pimpinan Gita Wirjawan yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM masih menimbulkan dilema sehingga terjadi tarik ulur. Pembatasan gerai yang dimiliki dan dikelola sendiri atau company owned outlet memang banyak dikeluhkan pengusaha, terutama waralaba toko modern besar sekelas Indomaret dan Alfamart. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Aprindo yang juga Wakil Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Pudjianto menjelaskan pihaknya masih belum menentukan langkah menyikapi aturan itu. Pudjianto khawatir pengusaha ritel akan melihat angka 150 gerai sebagai kendala untuk berekspansi. Berdasarkan pengalamannya, pengusaha minimarket baru bisa untung setelah mengoperasikan sedikitnya 300 gerai. Beleid baru tersebut juga menimbulkan tanda tanya. Dua point penting yang dianggap masih mengganjal, terutama soal batasan gerai milik sendiri dan kriteria tim penilai yang menentukan apakah pelaku waralaba mendapat pengecualian atau tidak. Sebelum aturan baru ini diterbitkan, jaringan minimarket yang menggurita dituding mematikan warung kelontong dan toko sembako yang dikeloka secara tradisional. Pemodal raksasa merujuk pada perusahaan pemilik jaringan minimarket seakan melawan pengusaha mikro toko kelontong kecil. Pertumbuhan gerai minimarket memang relatif besar. Lima tahun belakang, penambahan gerai memang agresif. Ekspansi minimarket ini tergolong luar biasa dan merambah kampung serta pemukiman. Untuk saat ini saja Indomaret mengoperasikan sekitar gerai sedangkan Alfamart memiliki gerai. Dengan adanya aturan baru ini berdasarkan hitungan berarti Indomaret harus melepas gerai miliknya. Dan Alfamart juga harus melego 40% gerai miliknya sebanyak gerai. Adapun sejauh ini, gerai yang baru diwaralabakan Indomaret sebanyak atau 37% dan Alfamart baru melepas gerai atau 30%. Sumber Kontan Harian Bisnis & Investasi dengan perubahan penulisan Diposkan 10 November 2012 oleh andreaszacharia Kegiatan Kelompok Petunjuk Amatilah kasus diatas bacalah uraian materi mengenai aturan baru Ritel modern. Bersama kelompokmu, coba kalian pelajari dan diskusikan bersama kelompokmu kasus tersebut, Adakah solusi yang dapat kalian berikan buatlah sebuah makalah dengan waktu 1 minggu degan sistimatika penulisan sebagai berikut Sismatika penulisan laporan a. Pendahuluan b. Permasalahan c. Perumusan Masalah d. Kesimpulan e. Penutup Sementara itu, toko modern/minimarket lainnya seperti 7 Eleven dan Lawson juga tengah disoroti pemerintah terkait izin usahanya. Seperti yang diketahui 7 Eleven merupakan minimarket yang 90% barang dagangannya adalah barang konsumsi tetapi izin usahanya adalah izin restoran. Hal ini tentunya membuat 7 Eleven lolos dari aturan baru Permendag No 68 Tahun 2012. Namun, PT Modern International operator 7 Eleven mengatakan pihaknya tengah berupaya mendapat izin usahanya menjadi minimarket. Selain 7 Eleven yang tersandung masalah perizinan adalah Lawson. Lawson memang telah mengantongi izin minimarket tetapi masih atas nama Alfamidi. Itu artinya kedua gerai minimarket tersebut belum mempunyai surat tanda pendaftaran waralaba STPW minimarket dari Kemendag. Jumlah gerai kedua minimarket ini memang belum melebihi aturan pemerintah yakni sebanyak 150 gerai. Jumlah gerai 7 Eleven saat ini sebanyak 85 gerai dan Lawson sebanyak 77 gerai. Tetapi jika jumlah gerai sudah mencapai 150 mereka harus tunduk pada aturan tersebut. Ke depan Kemendag juga akan menerbitkan aturan terkait Resto/Rumah Makan Modern. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Gunaryo mengatakan kini kemdag sedang mempersiapkan calon aturan waralaba rumah makan. Dia berjanji pembahasannya akan melibatkan kalangan pengusaha restoran. “Mudah –mudahan bisa selesai akhir tahun iniâ€, ungkapnya. Bila aturan resto modern sudah ditetapkan maka pemilik jaringan waralaba resto kelas kakap dunia, seperti Starbuck, McDonald, KFC dan Pizza Hut akan terkena aturan ini. Direktur PT Fast Food Indonesia, Tbk pemegang waralaba KFC di Indonesia, Justinus D. Juwono mengatakan tak setuju apabila pemerintah membatasi kepemilikan gerai waralaba resto. Ia mengklaim bisnis KFC tidak mengganggu usaha kecil dan menengah. Lain halnya dengan bisnis ritel modern yang menjadi pesaing berat pasar tradisional. Bila dipaksakan tentunya akan terjadi stagnasi usaha bagi pengusaha resto modern. Regulasi pemerintah mengenai bisnis ritel berada dalam arus pemikiran seperti pada umumnya karena cenderung menggunakan pendekatan yang membatasi bisnis ritel hanya pada in-store dalam memberikan batasan mengenai ritel tradisional dan ritel modern. Perpres No 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, memberikan batasan pasar tradisional dan toko modern dalam pasal 1 sebagai berikut a. Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar. Gambar 16 - Pasar Tradisional b. Toko Modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri, menjual berbagai jenis barang secara eceran yang berbentuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. sebagai berikut a Minimarket, kurang dari 400 m2 empat ratus meter per segi; b Supermarket, 400 m2 empat ratus meter per segi sampai dengan m2 lima ribu meter persegi; c Hypermarket, diatas m2 lima ribu meter per segi; dDepartment Store, diatas 400 m2 empat ratus meter per segi; e Perkulakan, diatas m2 lima ribu meter per segi Perkembangan yang terjadi saat ini baik ritel modern maupun pasar tradisional memiliki ciri masing-masing yang tidak lagi dilihat semata-mata dari produknya. Selain berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari di toko modern, ternyata masyarakat masih memerlukan produk-produk segar fresh product yang tidak banyak dijual di toko modern. Produk-produk segar tersebut dapat berupa daging, sayuran, maupun buah-buahan. Selain itu di pasar tradisional, konsumen dapat membeli produk-produk tertentu dengan sistem curah seperti minyak goreng curah sehingga lebih dapat menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
2 Bisnis Ritel. Berbeda dengan bisnis online, bisnis ritel merupakan bisnis yang menjalankan penjualan barang atau jasa secara eceran atau satuan. Dan produknya langsung ditujukan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan pribadinya bukan sebagai produk yang akan dijual kembali atau diproses sebagai bahan membuat produk lain.
Bisnis ritel merupakan suatu bentuk bisnis yang terkait dengan penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir. Bisnis ini dapat dilakukan secara fisik di toko atau toko online, dan memiliki berbagai macam produk yang ritel memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi alasan bagi seseorang untuk memulai bisnis. Salah satu kelebihan bisnis ritel adalah peluang pasar yang luas. Berikut adalah lima kelebihan bisnis ritel yang wajib diketahui. Baca Juga 5 Cara Memanfaatkan Media Sosial untuk Bisnis, Ambil Peluang! 1. Peluang pasar yang luasilustrasi sedang berbahagia yang pertama yaitu peluang pasar yang luas. Bisnis ritel dapat menawarkan berbagai macam produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Bisnis ritel juga dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat, mulai dari kalangan menengah ke bawah hingga kalangan atas. Dengan demikian, bisnis ritel dapat memperluas pasar yang dapat dicapai dan meningkatkan potensi Lebih mudah untuk memperoleh modalilustrasi sedang menghitung uang GreyBisnis ritel memiliki kelebihan dalam memperoleh modal. Jika ingin memiliki rencana bisnis yang kuat dan strategi yang baik, maka peluang untuk memperoleh modal dari investor atau bank akan lebih besar. Selain itu, bisnis ritel juga memiliki banyak pilihan sumber pendanaan, seperti pembiayaan pinjaman atau leasing. Dengan modal yang cukup, kita dapat memperluas bisnis dan meningkatkan Peluang untuk membangun hubungan dengan konsumenilustrasi konsumen di minimarket ritel memberikan kesempatan bagi pebisnis untuk membangun hubungan yang kuat dengan konsumen. Dalam bisnis ritel, hubungan dengan konsumen sangat penting karena mereka adalah sumber keuntungan utama. Dengan memberikan pelayanan yang baik dan produk yang berkualitas, konsumen akan merasa puas dan bisa menjadi pelanggan toko. Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan media sosial dan teknologi lainnya untuk berkomunikasi dengan konsumen dan membangun hubungan yang lebih dekat. Baca Juga 9 Istilah yang Penting Diketahui Sebelum Investasi di SBN Ritel 4. Kemudahan dalam mengelola stok dan persediaanilustrasi seseorang sedang mengemudikan forklift di gudang Cancer InstituteBisnis ritel juga memiliki kelebihan dalam mengelola stok dan persediaan. kita dapat memantau persediaan produk dengan mudah dan mengelolanya dengan efektif. Dengan mengelola persediaan dengan baik, kita dapat memastikan bahwa produk yang dijual selalu tersedia dan menghindari kelebihan stok yang dapat merugikan itu, kita juga dapat menggunakan teknologi untuk mengotomatisasi proses pengelolaan stok dan persediaan, sehingga kita dapat fokus pada strategi Menyediakan pengalaman belanja yang menyenangkaniliustrasi sedang membawa barang belanjaan McleanBisnis ritel dapat menyediakan pengalaman belanja yang menyenangkan bagi konsumen. Dalam bisnis ritel, pengalaman belanja yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen dan membawa konsumen rangka untuk memberikan pengalaman belanja yang baik, kita dapat mempertimbangkan hal-hal seperti tata letak toko yang mudah dipahami, pelayanan yang ramah dan cepat, dan penawaran produk yang bisnis ritel memiliki beberapa kelebihan yang dapat menjadi alasan bagi seseorang untuk memulai bisnis ini. Dari peluang pasar yang luas hingga pengalaman belanja yang menyenangkan, bisnis ritel dapat memberikan banyak manfaat bagi pemilik seperti bisnis lainnya, bisnis ritel juga memiliki tantangan tersendiri, seperti persaingan yang ketat dan fluktuasi pasar. Oleh karena itu, sebelum memulai bisnis ritel, penting untuk melakukan riset pasar dan mengembangkan strategi bisnis yang baik untuk meminimalkan risiko dan meningkatkan peluang kesuksesan. Baca Juga 5 Kelebihan Pasar Monopoli yang Mungkin Belum Banyak Diketahui IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
xZbchS. wx8vpd74gb.pages.dev/464wx8vpd74gb.pages.dev/268wx8vpd74gb.pages.dev/361wx8vpd74gb.pages.dev/298wx8vpd74gb.pages.dev/428wx8vpd74gb.pages.dev/337wx8vpd74gb.pages.dev/425wx8vpd74gb.pages.dev/307
keuntungan dan kelemahan bisnis ritel