Pengapianmenggunakan platina hingga 1982. Pada 1983-1985 pengapiannya menggunakan CDI dan memakai starter tangan, sistem kelistrikan DC 12 volt dan rem cakram. Akibatnya lampu depan lebih stabil apalagi dengan tombol lampu dimnya. Dimensi motor ini 1.920 x 780 x 1.050 mm. Berat kosongnya 126 kg dan tangki bahan bakar sekitar 9.5 liter. Binter Joy
Jenis - Jenis Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor - Sistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi pada saat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder. Sistem pengapian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangkitan tenaga daya yang dihasilkan oleh suatu mesin pengapian konvensional menggunakan platina sepeda motor ini digunakan sebelum adanya teknologi CDI Capasitor Discharge Ignition yang digunakan pada sepeda motor saat ini. Jenis - Jenis Sistem Pengapian Konvensional Sepeda Motor Menurut sumber tegangannya, sistem pengapian konvensional pada sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Sistem pengapian konvensional magnet Arus ACSistem pengapian konvensional baterai Arus DC A. Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Sumber tegangan didapat dari alternator kumparan pembangkit dan magnet, sehingga arus yang digunakan merupakan arus bolak-balik AC.Komponen Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Sepeda Motor1. AltenatorAlternator Alternator Kumparan Pembangkit dan Magnet, berfungsi untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari putaran mesin menjadi tenaga listrik AC. 2. Kunci Kontak Kunci Kontak Pengapian AC Kunci kontak untuk pengapian AC pengendali massa, kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus On-Off rangkaian kelistrikan sepeda motor. 3. Koil Pengapian Ignition CoilKoil Pengapian, berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan alternator menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. 4. Platina Contact Breaker Kontak Platina, berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet. 5. Nok Platina Nok Platina, membuka kontak platina pada waktu sudut engkol yang tepat, sehingga saat pengapian dapat diatur menurut ketentuan. 6. Kondensor CapacitorKondensor Mempunyai kemampuan sejumlah muatan listrik sesuai kapasitasnya dan dalam waktu tertentu. Kondensor dalam sistem pengapian konvensional berfungsi untuk menyerap/meredam loncatan bunga api pada kontak platina yang terjadi pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan untuk mempercepat pemutusan arus primer sehingga meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian sekunder. 7. Busi Busi, mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektrodanya. Cara Kerja Sistem Pengapian Konvensional Magnet Arus AC Saat Kunci Kontak OFF Kunci kontak menghubungkan by pass rangkaian primer sistem pengapian dengan massa kunci kontak. walaupun kendaraan distarter arus listrik yang dihasilkan alternator akan selalu mengalir ke massa melalui kunci ada arus yang mengalir ke rangkaian primer sistem pengapian walaupun kontak platina membuka dan menutup sehingga tidak terjadi induksi pada kumparan pengapian dan motor tidak dapat dihidupkan. Saat Kunci Kontak ON Hubungan ke massa melalui kunci kontak terputus, sehingga arus listrik yang dihasilkan alternator akan disalurkan ke sistem pengapian. Kontak platina dalam keadaan menutup Nok/cam pada posisi tidak menekan kontak platina.Saat kontak platina pada posisi menutup sehingga terjadi hubungan antara tegangan yang dihasilkan alternator dengan massa melalui kontak dari sumber tegangan alternator ⇒ Kontak Platina ⇒ keadaan ini tidak ada arus listrik yang mengalir ke Kumparan Primer Koil Pengapian. Kontak platina mulai membuka Nok/cam pada posisi mulai menekan Platina membuka, memutuskan arus primer dari alternator yang mengalir ke massa melaui kontak listrik akan mengalir ke kondensor untuk mengisi sesaat sampai muatan kondensor penuh dan menuju kumparan primer koil pengapian. Saat Kontak Platina Menutup Begitu muatan kondensor penuh, kondensor melepaskan muatannya ke kumparan primer koil sehingga timbul gaya kemagnetan sesaat pada kumparan primer koil dan hal ini menyebabkan pada kumparan sekunder koil pengapian akan terjadi induksi tegangan tinggi ± Volt yangditeruskan ke busi melalui kabel tahanan tinggi kabel busi. Saat Kontak Platina Membuka Sifat-Sifat Sistem Pengapian Konvensional MagnetSumber tegangan dari generator, sehingga motor dapat hidup tanpa pengapian baik pada putaran start harus lebih tinggi dari 200 digunakan pada motor kecil seperti sepeda motor dengan isi silinder kecil. B. Sistem Pengapian Konvensional Baterai Arus DCSistem pengapian konvensional baterain ini merupakan sistem pengapian pada sepeda motor yang menggunakan platina dengan sumber tegangan dari baterai. Sumber tegangan diperoleh dari tegangan baterai yang disuplay oleh sistem pengisian, sehingga arus yang digunakan merupakan arus searah DC. Skema Sistem Pengapian Magnet Konvensional Komponen Sistem Pengapian Konvensional Baterai Arus DC Sepeda Motor1. BateraiBaterai Sumber tegangan DC Direct Current berupa baterai yang didukung oleh sistem pengisian Kumparan Pengisian, Magnet dan Rectifier/Regulator, berfungsi sebagai penyedia tegangan DC yang diperlukan oleh sistem pengisian. Baterai merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah pada sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt ke sistem pengapian, starter, lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya. 2. Kunci Kontak Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus On-Off rangkaian kelistrikan sepeda motor. Kunci kontak untuk pengapian konvensional DC pengendali positif Pada posisi ON, kunci kontak menghubungkan tegangan + baterai ke seluruh sistem kelistrikan termasuk sistem pengapian untuk mengoperasikan seluruh sistem kelistrikan yang posisi OFF dan LOCK, kunci kontak memutuskan hubungan kelistrikan dari sumber tegangan terminal + baterai yang dibutuhkan oleh seluruh sistem kelistrikan, sehingga seluruh sistem kelistrikan tidak dapat dioperasikan. Kunci Kontak Pengapian DC 3. Koil Pengapian Ignition CoilKoil Pengapian ACKoil Pengapian Ignition Coil berfungsi untuk menaikkan tegangan yang diterima dari sumber tegangan alternator menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk pengapian. Dalam kumparan pengapian terdapat kumparan primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada tumpukan-tumpukan plat besi tipis. Diameter kawat pada kumparan primer 0,6 - 0,9 mm,dengan jumlah lilitan 200 - 400 kali, sedangkan diameter kawat pada kumparan sekunder 0,05 - 0,08 mm dengan jumlah lilitan sebanyak 2000 - kali. Karena perbedaan jumlah gulungan pada kumparan primer dan sekunder tersebut, dengan cara mengalirkan arus listrik secara terputus-putus pada kumparan primer sehingga pada kumparan primer timbul/hilang kemagnetan secara tiba-tiba, maka kumparan sekunder akan terinduksi sehingga timbul induksi tegangan tinggi sebesar  volt. 4. Platina Contact BreakerKontak PlatinaPlatina berfungsi sebagai saklar rangkaian primer pengapian, menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer pada kumparan pengapian untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder dengan cara induksi elektromagnet. 5. Cam Nok / Tonjolan Membuka kontak platina pada waktu sudut engkol yang tepat. 6. Kondensator Berfungsi menyerap loncatan bunga api pada kontak platina pada saat kontak platina mulai membuka dengan tujuan untuk meningkatkan tegangan pada kumparan pengapian sekunder. 7. Busi Berfungsi mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui kerja sistem pengapian konvensioanl DC Arus dari baterai masuk melalui kunci kontak mengalir melalui kumparan L1 koil pengapian primer koil dan mengalir ke kontak pemutus menuju masa pada saat kam tidak menekanKontak pemutus → terbentuk medan magnet pada L1. Pada saat kontak pemutusMulai terbuka akibat dari Kam yang mendorong kontak pemutus maka arus yang melaluiL1 hilang mendadak, kemagnetan hilang mendadak dan kemagnetan memotong kumparanSekunder koil L2 → terjadi tegangan tinggi pada ujung kumparan L2 yang terhubung dengan busi maka melompatlah tegangan tersebut berupa bunga Sistem Pengapian Konvensional DCDaya pengapian baik pada putaran rendah bila tegangan baterai cukup.Saat pangapian ditentukan oleh putaran pengapian dapat diatur secara mekanis menggunakan kontak pemutus atau secara elektronis,
Caramenambah top speed Vixion. Ini adalah pengembangan terbaru khusus untuk motor Injection yang dikembangkan oleh XP Ignition, dinamakan Modul Pengapian karena menjaga tegangan konstan 350 Volt DC dengan system perintah dari ECU motor. Penggunaan modul pengapian IM-8 Andrion di motor menjadikan motor sangat responsif, motor tidak perlu
Daftar Motor Pengapian Ac Dan Dc. Ciri dan jenis motor yang menggunakan pengapian dc. Perbedaan yang kedua, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh sistem pengapian cdi dc ini cenderung stabil karena sumber arus berasal dari baterai yang tegangannya sama yaitu 12 volt. Jual paket pompa air dc 12v dan adaptor 12v5a multifungsi Toko from Letak komponen pengapian honda revo cdi dc gambar 2. Beli produk pengapian ac ninja r berkualitas dengan harga murah dari berbagai pelapak di indonesia. coil untuk merubah arus listrik dc menjadi ac. Yangpertama harus mengerti tentang jenis pengapian yang di pakai , pada motor matic pertama keluaran pabrikan Yamaha ini menganut jenis pengapian DC, yaitu pengapian yang bersumber pada baterai 12V. Untuk menaikan arus pengapian coil pada Yamaha Nouvo ini menggunakan 1 kabel berwarna orange , untuk subtitusi coilnya bisa mencomot motor

Ilustasi motor Foto PixabaySistem pengapian pada sepeda motor bertujuan untuk membangkitkan listrik dengan tegangan tinggi untuk dapat membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang jelasnya, sistem pengapian ini berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api pada satu jenis sistem pengapian ini adalah sistem pengapian CDI. yang terdiri dari dua macam yaitu CDI AC menggunakan arus langsung yang dihasilkan dari spul atau pembangkit listrik pada motor yang masih memiliki arus AC. Semenetara itu, CDI DC menggunakan arus yang sudah disearahkan oleh bagaimana dengan sistem pengapian sepeda motor? Dikutip dari cara kerja dari sistem pengapian pada sepeda motor dijelaskan ketika api pada busi bisa muncul apabila sumber arus positif memiliki tegangan cukup tinggi sampai 20KV.Nah, agar menghasilkan tegangan yang tinggi, ternyata membutuhkan komponen pada sistem pengapian. Apa sajakah itu?Komponen Sistem Pengapian Sepeda MotorDikutip dari ada 11 komponen sistem pengapian pada sepeda motor ini. 1. BateraiBaterai berfungsi sebagai penyimpan arus listrik. terutama pada motor injeksi. Hal ini terjadi karena baterai merupakan komponen yang penting untuk mengaktifkan Spul & Rotor magnetSelanjutnya ada Spul & Rotor magnet. Tujuan komponen ini mengubah putaran dari poros engkol mesin menjadi listrik AC. Listrik ini yang menjadi sumber tenaga dari sistem adalah komponen berbentuk kumparan statis yang terletak didalam rotor magnet, sementara rotor magnet adalah magnet berbentuk tromol yang terhubung ke poros engkol mesin. Sementara itu Rotor ini memiliki magnet permanen sehingga ketika poros mesin hidup, spul akan langsung meghasilkan Pulse igniter/pick up coilFungsi komponen ini berfungsi sebagai penjemput sinyal yang menunjukan timming pengapian kerjanya hampir sama seperti spul. Namun fungsinya lebih sederhana. Dalam satu putaran engkol, itu hanya terjadi satu kali perpotongan. Sehingga bukan arus listrik yang dikirimkan, melainkan sebuah sinyal PWM yang menunjukan RPM mesin dan timming Voltage converterPengkonversi tegangan diperlukan untuk memaksimalkan arus discharge. Hal ini terjadi karena pengapian CDI motor, induksi akan terjadi justru ketika arus primer dialiri oleh arus agar induksi berjalan dengan maksimal dan cepat, maka arus discharge yang mengalir ke kumparan primer juga harus bertegangan lebih CDI unitCDI unit ini bisa dibilang menjadi modul utama dari sistem pengapian CDI. Fungsinya yaitu sebagai penyalur tegangan ke coil melalui prinsip dalam CDI unit terdapat komponen capasitor, kita tahu kalau capasitor itu mampu menyerap arus listrik, mampu menyimpan arus listrik yang diserap dan mampu melepaskannya dengan Kunci kontakSelanjutnya kunci kontak yang berfungsi sebagai saklar utama sistem lebih jelasnya kunci kontak ini berada di tempat Anda memasangkan kunci motor Anda di kunci kontak off, apa bisa kita hidupkan mesin ? tentu tidak. Meski spul menghasilkan arus listrik namun karena kunci kontak masih off maka CDI tidak akan memperloleh arus SekeringFungsi komponen ini sebagai pengaman rangkaian kelistrikan dari short to ground atau kosleting. Termasuk pada sistem kerja dari sekering ini adalah dengan memutuskan kawat tipis di dalam fuse secara otomatis ketika arus yang melewati melebihi batas kemampuan fuse. Misal tertera fuse 10 A, artinya kalau arus listrik yang mengalir melebihi 10 A maka sekering akan putus dan skema kelistrikan akan Ignition coilIgnition coil ini berfungsi menaikan tegangan kelistrikan motor, menjadi tegangan super tinggi mencapai 200 KV melalui proses induksi spontan. Prinsip kerjanya hampir sama dengan trafo step Kabel busiSelanjutnya fungsi dari kabel busi ini sebagai penyalur listrik bertegangan tinggi dari ignition busi memang memiliki bentuk seperti kabel pada umumnya, namun kabel ini memiliki diameter lebih besar. Mungkin bisa sampai 5 mm. Biasanya kabel busi menggunakan satu helai kawat tembaga dengan diameter besar, dan ada beberapa helai serabut tembaga yang tersebut digunakan untuk mengalirkan tegangan dari coil dan serabut tembaga disekitar kawat utama digunakan untuk mencegah terjadinya penurunan Cop busiCop busi ini adalah ujung dari kabel busi yang ditempelkan pada ujung busi. Meski fungsinya hanya sebagai penghubung antara kabel busi dan busi, bentuk cop busi ini tidak boleh sembarangan. Karena kalau kawat dari kabel busi tidak melekat dengan sempurna ke konduktor didalam cop busi maka tegangan yang sampai ke busi menjadi lebih BusiFungsi busi adalah untuk memercikan api didalam ruang bakar yang didapat dari skema induksi elektromagnet pada kerja busi adalah dengan mendekatkan elektroda yang bermuatan positif ke masa yang bermuatan negatif. Itulah beberapa pengetahuan terkait sistem pengapian pada sepeda motor. Semoga dapat menambah ilmu pengetahuan Anda dalam dunia otomotif.

Untukmemahami secara rinci, yuk, simak materi berikut ini tentang perbedaan arus AC dan DC pada motor beserta kelebihan dan kekurangannya agar tidak bingung lagi. Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor. Dalam sistem kelistrikan kendaraan motor terdiri atas dua (2) jenis, yaitu arus DC dan AC. 1. Motor dengan Kelistrikan Arus DC Apa itu CDI? CDI atau Capacitor Discharge Ignition merupakan sebuah komponen yang berperan sangat penting baik itu pada mobil ataupun motor. Yang mana CDI ini memanfaatkan penyimpanan arus bertegangan tinggi untuk melakukan induksi pada ignition coil. Sistem CDI ini memanfaatkan kapasitor sebagai komponen utama, Di mana kapasitor ini berfungsi menyimpan arus yang kemudian dilepaskan ke ignition coil. Lalu tegangan yang dihasilkan koil ini dikirim lagi ke Busi, setelah itu baru dipercikan di ruang bakar yang mana nantinya digunakan untuk membakar bahan bakar + udara yang sudah dipadatkan oleh piston. CDI sangat berpengaruh pada performa mesin, pengapian yang baik itu ialah pengapian yang mampu membakar bahan bakar secara tuntas dan sempurna sehingga panas yang dihasilkan lebih optimal. Intinya CDI itu berfunsi sebagai pengatur waktu percikan api pada busi. Mengetahui Besarnya Energi CDI Kita bisa menggunakan rumus dasar perhitungan energi kapasitor W = 1/2 CV^2 C Besaran Kapasitor dalam satuan Farad V Tegangan yang tersimpan dalam kapasitor W Energi Kelebihan Pengapian Sistem CDI Tidak membutuhkan penyetalan proses pengapian karena sudah diatur secara otomatis saat proser pengapian terjadi Lebih stabil dari pada pengapian konvensional karena tidak ada loncatan bunga api pada CDI Mesin motor lebih mudah dihidupkan. Unit CDI aman dari goncangan dan air karena sudah dikemas rapat, dan Perawatan lebih mudah. Kekurangan Pengapian Sistem CDI Kumparan pengapian haruslah memiliki nilai induktansi yang besar, jadi kalasazunya putaran atas mesin kurang memuaskan Bentuk fisik kumparan pengapian yang dipakai relatif besar Membutuhkan pencatu daya yang mempunyai keluran dengan beda potensial listrik yang relatif rendah dan kuat arus listrik yang relatif besar. Jenis CDI Rangkaian cdi ac dan dc Baca juga Daftar Diameter Piston Berbagai Motor, Update Cara Kerja Pengapian CDI Berdasarkan kontrolnya CDI memiliki dua jenis, pertama versi sederhana. Di mana keberadaan platina masih ditemukan, yang mana platina di sin i digunakan sebagai pengalih arus kapasitor bukan sebagai pemutus arus primer. Versi yang ke-2 ini keberadaan platina sudah digantikan oleh pulser yang akan mengirim sinyal PWM sesuai timing mesin. Pada Versi ke-2 ini juga masih terbagi lagi, yakni CDI AC dan DC, simaklah uraiannya di bawah. 1. CDI AC Alternating Current Cara kerja CDI AC pada umumnya terdapat pada sistem pengapian yang suplai tegangannya berasal dari spul. Maka pada saat kunci kontak on tidak ada aliran listrik masuk ke CDI, dikarenakan spul tidak akan menghasilkan listrik jika magnet tidak berputar. Pada saat mesin berputar maka akan dihasilkan arus listrik AC dalam bentuk induksi listrik dari spul . Arus ini akan diterima oleh CDI dengan tegangan sebesar 100-400 volt, dan selanjutnya diubah menjadi arus setengah gelombang menjadi arus searah oleh diode, kemudian disimpan dalam kondensor kapasitor dalam CDI. Pada saat mesin berputar ini juga pick up coil tonjolan besi pada sisi luar magnet akan mengirim sinyal PWM dengan frekuensi sesuai RPM mesin. Sehingga terdapat pulse dengan frekuensi tertentu yang dikirim ke SCR. Saat SCR mendapatkan triger dari pulse igniter pulser, SCR akan mengalihkan arus kapasitor. Rangkaian arus dari baterai atau spull akan terputus dan rangkaian dari kapasitor akan terhubung dengan ignition koil. Saat kapasitor terhubung dengan ignition coil inilah tegangan didalam kapasitor langsung mengalir dengan cepat menuju kumparan primer pada ignition coil. Sehingga akan timbul akan timbul kemagnetan pada kumparan primer secara tiba-tiba. Karena tegangan dari kapasitor lebih dari 300 volt, maka kemagnetan yang dihasilkan jauh lebih besar. Kemagnetan itu akan menginduksi kumparan sekunder sehingga akan menghasilkan output tegangan hingga 7 kali lebih besar. Output dari kumparan sekunder ini akan dikirim ke busi untuk dipercikan ke ruang bakar. Saat SCR tidak mendapatkan triget, maka arus dari baterai atau spul akan terhubung kembali untuk mengisi kapasitor. Proses ini akan berlangsung sangat cepat, karena triget yang dikirim pulse igniter pulser hanya berlangsung dalam satuan mili detik. Kelebihan CDI AC Menggunakan arus langsung yang bearasal dari spull CDI Terdapat Spull CDI sendiri untuk mengalirkannya ke CDI Komponen tidak berhubungan dengan sistem pengisian Kemungkinan rusak dalam jangka lama Harga lebih murah Kekurangn CDI AC Arus tidak tetap membuat mesin bekerja lebih keras Arus yang keluar tergantung putaran mesin, jika putaran rendah maka pengapian pun kecil Kawat email di spill sering terbakar karena panas yang berlebihan Daftar motor yang menggunakan Pengapian Sistem CDI AC Honda Grand Honda Supra Astrea 800 Honda Legenda Honda Supra Fit Honda NSR-SP Yamaha Alfa Yamaha F1ZR Yamaha RX-S RX-k RX-Z Crypton Suzuki Tornado GS Tornado GX RC Bravo Crystal RG-R Kawasaki Kaze Cara kerja CDI DC ini pada sepeda motor yaitu pada saat kunci kontak ON, maka arus akan mengalir dari baterai menuju sakelar,.Jika sakelar ON maka arus akan mengalir ke kumparan penguat arus dalam CDI yang meningkatkan tegangan dari baterai 12 Volt DC menjadi 220 Volt AC kemudian arus diserahkan melalui dioda dan kemudian dialirkan ke kondensor kapasitor untuk disimpan sementara. Saat mesin sudah berputar, maka pick up koil tonjolan besi pada sisi luar magnet akan mengirim sinyal PWM dengan frekuensi sesuai RPM mesin. Sinyal tersebut digunakan untuk mengaktifkan SCR sehingga memicu kondensor/kapasitor untuk mengalirkan asrus ke kumparan primer koil pengapian,.Pada saat terjadinya pemutusan arus yang mengalir pada kumparan primer koil pengapian, maka timbul tegangan pada kedua kumparan yaitu kumparan primer dan sekunder dan menghasilkan percikan api pada busi. Kelebihan CDI DC Menggunakan arus searah yang berasal dari aki Arus tetap stabil meski diputaran rendah Spul jarang mati Kekurangan CDI DC Sangat sensitif terhadap konsleting Jika aki tak mampu mengalirkan arus 11-12 volt maka berpengaruh terhadap kinerja CDI. Tapi, kalaunya kiprok sehat maka masih bisa digunakan walau tanpa aki Rata-rata CDI DC harganya mahal Daftar jenis motor yang menggunakan CDI DC Honda Kirana Sonic 125 Karisma Supra 125 Megapro GL-Pro Neo tech Beatc Spacy CBR Suzuki Shogun 110 Shogun 125 Smash Satria F Titan Skywave Skydrive Rider Yamaha Vega Jupiter Z Vega ZR New Jupiter Z Mio Mio Soul Kawasaki Blitz Edge Athlete Ninja Komponen Pendukung Pada Pengapian CDI Beserta Fungsinya 1. Baterai/Aki Berfungsi sebagai penyedia awal arus listrik untuk mengisi kapasitor.2. CDI Di dalam sebuah CDI itu terdapat beberapa komponen pendukung. Diantaranya dioda, resistor, thrysistor dan kapasitor. Yang mana kapasitor sebagai komponen utama pada sistem CDI. Kapasitor adalah sebuah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dalam voltase yang lebih besar, yang bisa dibagikan. Seperti baterai namun bentuknya lebih kecil. Dalam unit CDI juga terdapat komponen SCR yang berfungsi sebagai pengatur aliran arus kapasitor sesuai pulse yang dikirim pulse igniter atau pulser. 3. Pulser Merupakan sebuah komponen yang akan mengirim sinyal PWM yang mengindikasikan timing pengapian. Sinyal dari pulser ini akan menentukan kapan waktunya discharge dari kapasitor di dalam unit CDI. 4. Voltage Converter Berfungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk pengisian kapasitor. Converter ini bekerja seperti trafo step up yang akan menaikan tegangan primer 12 Volt menjadi 100-400 volt. Yang mana tegangan ini akan digunakan untuk pengisian capasitor. 5. Koil Berfungsi menggandakan arus output dari CDI menjadi 20KV bahkan lebih agar terjadi percikan api pada busi. Koil ini bekerja seperti busi trafo step-up yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. 6. Busi Berfungsi untuk menghasilkan bunga api. Busi dapat memercikan bunga api karena ada celah antara elektroda dan masa. Saat elektroda dialiri listrik 20 KV lebih maka ia akan mengahsilkan percikan api di antara celah tersebut, karena arus pada elektroda akan selalu mendekati massa. Itulah sedikit ulasan mengenai CDI motor, semoga artikel ini bermanfaat. Kalau ada salah kata mohon maaf. Baca juga Bolehkah Mencampur BBM Beda Oktan Wow Air Buangan AC Bisa untuk Air Radiator Tips Menggunakan GPS Saat Berkendara

Sistempengapian kondensator. CDI (dalam bahasa Inggris, Capacitor Discharge Ignition) merupakan salah satu jenis sistem pengapian pada kendaraan bermotor yang memanfaatkan arus pengosongan muatan (discharge current) dari kondensator, guna mencatudaya kumparan (ignition coil). Pada Sistem pengapian magneto terdapat beberapa kekurangan, yaitu:

2020Jun 4 - Pengapian dc adalah sistem pengapian yang menggunakan arus searah, dalam vidio ini juga menerangkan dan merangkainya, jenis pengapian dc ini adalah jenis sis 1KcTegY.
  • wx8vpd74gb.pages.dev/292
  • wx8vpd74gb.pages.dev/434
  • wx8vpd74gb.pages.dev/27
  • wx8vpd74gb.pages.dev/494
  • wx8vpd74gb.pages.dev/80
  • wx8vpd74gb.pages.dev/385
  • wx8vpd74gb.pages.dev/593
  • wx8vpd74gb.pages.dev/333
  • jenis motor yang menggunakan pengapian dc